Dukung Keanekaragaman Hayati Laut, Agincourt Resources Siap Lepas 1.000 Tukik di Pantai Barat Muara Opu, Tapanuli Selatan

Dukung Keanekaragaman Hayati Laut, Agincourt Resources Siap Lepas 1.000 Tukik
di Pantai Barat Muara Opu, Tapanuli Selatan
Tapsel.
Indonesia-Monitoring com.
Muara Batangtoru, 8 Januari 2024 – PT Agincourt Resources secara bertahap sepanjang kuartal I/2024
siap melepas 1.000 tukik (anak penyu) di Pantai Barat Muara Opu, Kecamatan Muara Batangtoru,
Tapanuli Selatan.
Pengelola Tambang Emas Martabe ini menggandeng Lembaga Ovata Indonesia dalam
menjalankan program berjangka panjang yang akan mencakup observasi penyu melalui penyediaan
fasilitas konservasi, pembentukan tim patrol, tim perawatan telur dan tukik, pengamanan area, penjaga
pantai, serta pengembangan riset konservasi pesisir.
Deputy General Manager Operations PT Agincourt Resources, Wira Dharma Putra, mengatakan dari sisi
pengelolaan lingkungan dan keanekaragaman hayati, Perusahaan berkomitmen mengikuti dan
menjalankan kaidah pertambangan yang baik (Good Mining Practice) sesuai peraturan yang berlaku. PT
Agincourt Resources (PTAR) kerap kali menggandeng sejumlah perguruan tinggi dan peneliti terkemuka
untuk mewujudkan konservasi yang optimal dan merumuskan kebijakan Perusahaan terkait pengelolaan
keanekaragaman hayati.
“Pelepasan tukik ini diharapkan dapat menjadi langkah penting dalam menjaga keanekaragaman hayati
laut dan mendukung pelestarian lingkungan di wilayah sekitar operasional perusahaan. Kami sangat
bangga dapat berkolaborasi dengan Lembaga Ovata Indonesia serta bersama dengan masyarakat dan
komunitas pecinta alam Tapanuli Selatan berkontribusi melestarikan lingkungan,” kata Wira.
“Perlindungan penyu adalah salah satu prioritas kami saat ini karena secara ekologis penyu sangat
bermanfaat bagi keseimbangan alam dan kehidupan manusia, dalam hal ini penyu bisa dikatakan sebagai
dokter laut. Dengan banyaknya keberadaan penyu di laut, maka akan sehatlah habitat laut karena penyu
dapat menjaga keseimbangan mata rantai ekosistem terumbu karang dan amat vital bagi ketersediaan ikan
laut. Oleh karena itu, ke depan kami berencana mendukung kegiatan konservasi penyu di Pantai Barat
Muara Opu,” ujar Wira.
Aktivis Lembaga Ovata Indonesia, Erwinsyah Siregar, mengapresiasi komitmen PTAR dalam
melestarikan ekosistem pesisir dan ekosistem laut, utamanya penyu yang masuk dalam kategori fauna
dilindungi serta masuk ke dalam daftar merah IUCN (International Union for Conservation of Nature)
dan Appendix I CITES yang berarti keberadaannya terancam punah.
(Nelwan)