Ketua MAPERWA UNIAS Mengutuk Keras Tindakan Diskriminatif Oknum Kepolisian Resort Nias, Pada Saat Aksi Digedung Walikota Gunungsitoli.

Kota Gunungsitoli-Kepulauan Nias- Indonesia-Monitoring,com.

organisasi kemahasiswaan (BEM & MAPERWA ), Cipayung(GMNI) & GMKI), Paguyuban (FORMANISUT) kepulauan Nias, yang terkonsolindasi dalam satu Aliansi, inisial seruan Aksi perihal Kelangkaan Gas LPG 3kg, Juma, at 03 Okt 2025.

Bermula dari kelangkaan Gas, hingga penimbunan oleh pangkal -pangkalan nakal serta dugaan adanya penyelewengan pendistribusian di beberapa instansi – instansi tertentu. Oleh karena amarah, keresahan, dan riak -riak masyarakat sekepulauan Nias beberapa Organisasi kemahasiswaan bersatu dan melebur !, turun kejalan untuk bersuara.
Menuntut kebijakan PT.Pertaminan dana Pemerintah kota yang tidak pro rakyat!!! Menuntut pertanggung jawaban dari PT. Pertamina dan Pemerintah Kota yang menindas rakyat.

Menuntut PT.Pertaminan, Pemerintah bersama APH menindak para mafia -mafia yang merpermainkan hak – hak rakyat.

Adapun lokasi yang dituju diantarnya ialah PT.pertaminan Patra Niaga di jalan Binaka Km 14 Desa Simanaere, kecamatan gunungsitoli idanoi dan berakhir di depan Walikota Gunungsitoli.
Dinegeri yang kaya akan sumber daya alam, harusnya rakyat tak merasakan kekurangan, harusnya rakyat sudah serba berkecukupan, harus rakyat tidak ditindas,hingga ke Dapur, harusnya rakyat tidak dijadikan bulan bulanan oleh BORJUIS yang Jumawa!!!!

Tegas Trio Yuvenus Zega, ketua MAPERWA UNIAS.
usai diterima pernyataan sikapnya oleh PT.Pertamina Patra Niaga, massa aksi yang dikomandani oleh Wijen S.Guko menertibkan diri dan melanjutkan unjuk rasa dikantor walikota gunungsitoli.

Setibanya dikantor walikota gunungsitoli,pimpinan aksi Wijen S .gulo, menyayangkan sikap tidak kooperatif dari pemerintah kota gunungsitoli yang tidak mau menjumpai massa aksi .

Mirisnya disaat situasi seperti ini, walikota gunungsitoli tidak mampu menunjukkan jati dirinya sebagai seorang kepala daerah, Pemkot jangan alergi terhadap suara suara jelata, apakah suara rakyat, suara mahasiswa terlihat sepele sekecil itu bagi pemerintah kota gunungsitoli, sepertinua memang sengaja pak walikota gunungsitoli memancing amarah rakyat!!! Ungkap Eijen gulo,Sekcab GMNI Gunungsitoli-Nias.
Imbasnya daripada itu, massa kasi sepakat menunggu selamat 30 menit agar pemerintah kota gunungsitoli segera menerima massa aksi.

Ibarat penantian yang tak ada hasil, walikota gunungsitoli tak kunjung menjumpai demonstran di tengah – tengah situasi yang situasi memanas, Aparat Kepolisian Resort Nias berusaha menghalangi massa untuk menduduki kantor wali kota gunungsitoli. Beberapa oknum kepolisian bahkan sempat mendorong, memukul dan melakukan tindakan tindakan kekerasan lainnya kepada masa aksi.

Kezhaliman yang kita terima hari ini adalah bukti bahwa negara tidak berpihak kepada rakyat kecil. Aparat kepolisian sudah bertindak diluar batas kemanusiaan!!!. Kita menuntut pertanggung jawaban dari kepolisian Resort Nias jangan karena kami hanya rakyat biasa, aparat boleh bertindak sesuka hati, kami akan segera melebur dan menuntut keadilan terhadap tindak. Intoleran yang kami terima hari ini, ucap ketua MAPERWA UNIAS.

pada saat itu komando massa bersama pimpinan organisasi lainnya merasa kecewa dan kesal oleh benturan benturan dan intimidasi yang sengaja dilakukan oleh oknum kepolisian dengan menciptakan situasi chaos.

Kami memastikan akan mengembalikan kedaulatan ditangan rakyat ,menuntut pertanggungjawaban terhadap tindakan psikologis yang kami terima hari ini. Kita akan kembali dengan massa yang lebih banyak dari ini…!!! Merdeka!!! Tegas venus menyala-nyala.

(Kadieli Gea)