Staf Ahli Wali Kota menghadiri acara Bimtek Penyusunan Masterplan Smart City.

Staf Ahli Wali Kota menghadiri acara Bimtek Penyusunan Masterplan Smart City.
P.Siantar, Indonesia-Monitoring.com.
Dalam mewujudkan Kota Pematang Siantar Sehat, Sejahtera, dan Berkualitas, sesuai dengan visi Wali Kota dr Susanti Dewayani SpA, harus diwujudkan melalui berbagai strategi. Salah satunya dengan transisi menuju penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam mengelola berbagai aspek kehidupan kota.
Hal ini disampaikan dr Susanti diwakili Staf Ahli Wali Kota Bidang Pemerintahan Dra Happy Oikumenis Daely dalam sambutannya sebelum membuka acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Masterplan Kota Cerdas (Smart City) dan Quick Win Program Unggulan Tahap II, di Ruang Serbaguna Pemko PSiantar, Rabu (09/08/2023).
Menurut Susanti, transisi menuju penerapan teknologi informasi merupakan prioritas harus terus ditingkatkan agar Pemko PSiantar dapat memperoleh perspektif yang utuh dalam membangun dan melaksanakan kebijakan keberlangsungan Smart City berpihak pada kepentingan masyarakat.
Susanti dalam sambutan tertulisnya
menerangkan Kota Cerdas atau Smart City merupakan suatu keadaan di mana teknologi informasi dan komunikasi digunakan secara cerdas untuk meningkatkan kualitas hidup warga atau efisiensi penggunaan sumber daya di kota.
Pemerintah Pusat melalui Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) menekankan pentingnya teknologi informasi dan komunikasi agar dapat diimplementasikan pada setiap aspek pemerintahan dari tingkat pusat sampai ke daerah.
“Untuk menjamin terlaksananya implementasi tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika melakukan Pendampingan Penyusunan Masterplan Smart City pada Kabupaten/Kota terpilih dalam rangka percepatan proses penerapan Smart City kabupaten/kota,” ujarnya.
Dilanjutkannya, Smart City bukan sekadar impian. Tetapi sebuah visi yang dapat diwujudkan dengan bantuan teknologi informasi dan diwujudkan dengan bantuan teknologi informasi dan komunikasi.
“Namun, Smart City bukan hanya tentang teknologi. Yang tak kalah penting adalah partisipasi aktif warga dalam membangun dan mengelola Kota Pintar ini,” katanya.
Warga diharapkan terlibat dalam proses pengambilan keputusan dan mendukung inisiatif Smart City. Semua pihak, termasuk pemerintah, perusahaan, dan masyarakat sipil perlu bekerja sama mencapai tujuan.
Karenanya, besar harapan saya untuk seluruh Organisasi Perangkat Daerah dapat bersama berkomitmen mengikuti bimbingan teknis penyusunan Masterplan Smart City ini sebagai langkah prioritas kita dalam mewujudkan Kota Pematang Sianțar sebagai Smart City dan Kota Pematang Siantar yang semakin berkualitas, tutupnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) PSiantar Johannes Sihombing SSTP MSi melalui Kepala Bidang E-Government Sebastian Horas Saragih SKom, laporannya menyampaikan peserta bimbingan teknis terdiri dari 17 dinas, 5 badan, 8 kecamatan, Inspektorat, Sekretariat DPRD, Sekretariat Daerah, Satpol PP, dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Djasamen Saragih.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kualitas layanan publik dengan Percepatan Transformasi Digital dan Penerapan Smart City di Kota dalam rangka pemenuhan visi Wali Kota Siantar, Sehat, Sejahtera, dan Berkualitas, berfokus pada misi ketiga, yakni “Meningkatkan tata kelola pemerintahan efektif efisien bersih responsive melayani berdasarkan prinsip good governance dan coorporate governance” melalui penyusunan masterplan Smart City Kota PSiantar.
Siantar merupakan salah satu dari 50 kabupaten/kota terpilih oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia untuk dibimbing dalam hal teknis Penyusunan Masterplan Smart City dalam Program Gerakan Menuju Smart City Tahun 2023.
Bimbingan Teknis Penyusunan Smart City berlangsung selama dua hari akan membahas Analisis Masa Depan, Kondisi Eksternal, Kesiapan Daerah, Kesenjangan, Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman melalui Analisis SW